MAKALAH
PERMAINAN BOLA TANGAN
Tika Fardina
K4610087 / Penjaskesrek
JurusanPendiikan Olahraga dan Kesehatan
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
UniversitasSebelasMaret
Surakarta
2013
PERMAINAN BOLA TANGAN
1. SEJARAH BOLATANGAN
A. MASA YUNANI KUNO
Permainan bola tangan dapat ditelusuri sejarahnya. Pada zaman Yunani Kuno
permainan bolatangan sudah dimainkan walaupun dengan peraturan yang masih kuno.
Permaianan ”Urania” yang dimainkan oleh orang-orang Yunani kuno (yang
digambarkan oleh Homer dan Odyssey) dan ”harpaston” yang dimainkan oleh
orang-orang Romawi yang bernama Claudius Galenus tahun 130 sampai 200 Masehi.
Di
Jerman peramainan bola tangan dikenal dengan ”Fangballspiel” ayau permainan
”tangkap bola” yang diperkenal kan dalam ebuah lagu oleh penulis puisi Jerman
bernama Walther von der Vgelweide. (1170-1230). Di Perancis seorang bernama
Rabeilas (1494-1533) menggambarkan permainan bolatangan dengan; ”mereka bermain
bolatangan dengan menggunakan telapak tangan mereka”.
Pada
tahun 1793 masyarakat yang hidup di dataran hijau menggambarkan dan membuat
ilustrasi dengan menggunakan bolatangan. Pada tahun 1484 seorang administrator
olahraga Denmark mengijinkan permainan bolatangan agar dimainkan di sekolah
lanjutan di Ortup Denmark dan mendorong untuk segera menyertakan atura dalam
bolatangan. Bola tangan adalah olahraga beregu di mana dua regu dengan
masing-masing 7 pemain (6 pemain dan 1 penjaga gawang) berusaha memasukkan sebuah
bola ke gawang lawan. Permainan ini mirip dengan sepakbola, tapi cara
memindahkan bola adalah dengan tangan pemain, bukan kaki. Lapangan bola tangan
berukuran 40 m x 20m dengan garis pemisah di tengah dan gawang di tengah kedua
sisi pendek. Di sekeliling gawang dibuat garis untuk menandai daerah yang hanya
boleh dimasuki penjaga gawang. Bola yang digunakan lebih kecil dari bola sepak.
Handball dimainkan selama 2 x 30 menit, Penalti dilakukan dari jarak 7 meter.
B. Perintis bolatangan
Lapangan Moderen
Bolatangan modern dimainkan pada abad 19 dimainkan di kota Danish di bagian
Nyborg, Denmark pada tahun 1897. yang mempelopori bolatangan sesungguhnya
adalah tiga negara yaitu Denmark, Jerman dan Swedia namun pendiri bolatangan
justru pakar pendidikan jasmani yang memidahkan bolatangan lapangan pada
pergantian abad yang berdasar dua bentuk permainan ’Raffbal”(bola tangkap) dan
”Königsbergerball”.
Di
Swedia Wallström juga memperkenalkan permainan bolatangan dinegaranya pada
tahun 1910.Pada tahun 1912 seorang kebangsaan Jerman Hirschman mencoba
menyebarkan bolatangan lapangan untuk pertama kali. Tahun 1919 seorang guru
olahraga di Berlin, Karl Scelenz memperkenalkan bentuk permainan bolatangan
dilapangan besar (outdoor) di beberapa negara Eropa. Kemudian ia mengembangkan
peraturan-peratuaran bolatangan uyang hingga saat ini dikenal sebagai salaha
satu pendiri bolatangan lapangan.Pada tahun 1926, dalam sebuah pertemuan di
kota Hague, Kongres Federasi Atletik Amatir Intermnasional, mengusulkan pada
peserta kongres untuk menyusun peraturan Internasional dari bolatangan
lapangan.
C. Pelopor Federasi
Bolatangan Internasional
Pada
tahun 1928 International Amateur Handball Federation (IAHF) bertepatan dengan
Olimpiade Amsterdam dengan Ketua Avery Brundage dari Amerika. Setelah tahun
1938 untuk pertama kali diselenggarakan Kejuaraan Dunia Bolatangan di
Jerman.Akhirnya pada tahun 1946 atas usulan dan undangan Denmark dan Swedia
delapan negara mendeklarasikan Federasi Bolatangan International atau
International Handball Federation (IHF). Delapan negara tersebut adalah
denmark, Finlandia, Perancis, Belanda, Norwegia, Polandia, Swiss, Swedia.
Sampai tahun 2003 IHF memiliki jumlah peserta sebanyak 150 peserta negara
dengan 80.000 klub dan 19 juta atlet putra maupun putri.
D. Sejarah Bolatangan
dalam Olimpiade
Pada
tahun 1938 di Olimpiade Berlin untuk pertama kali bolatangan di ikutsertakan
sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan hingga Olimpiade yang
terakhir diselenggarakan di Athena, yunani.Di Olimpiade terakhir tahun 2004 di
athena diadakan penyambutan kecil untuk merayakan 28 tahun berlangsungnya
Olimpiade dan ke ikut sertaan ke-10 bagi olahraga bola tangan. Bola tangan pada
Olimpiade ini dipertandingkan di dua tempat yaitu di Olympic Sport Center
disaksikan oleh 80.000 suporter dan Helinikon Olympic Complex disaksikan oleh
14.000 suporter.
1.) Sekilas permainan
Bola Tangan
Permainan bola tangan merupakan modifikasi antara permainan bola basket dan sepak bola yang mengandalkan kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang lawan.
Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang pemain dan dimainkan pada lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, dengan cara melempar bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan.
Permainan ini memainkan bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan paling lama menit.
Permainan bola tangan merupakan modifikasi antara permainan bola basket dan sepak bola yang mengandalkan kemahiran tangan untuk memasukkan bola kegawang lawan.
Dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu terdiri dari 7 orang pemain dan dimainkan pada lapangan berukuran 20x40 meter. Tujuan permainan adalah mencetak gol sebanyak-banyaknya, dengan cara melempar bola ke gawang lawan yang dijaga oleh lawan.
Permainan ini memainkan bola dengan seluruh anggota tubuh, kecuali kaki dan cara bermainnya membawa bola sebanyak-banyaknya tiga langkah dan menahan bola ditangan paling lama menit.
2. PERATURAN BOLATANGAN
A. Cara bermain
Bolatangan
Permainan
ini dimainkan oleh pemain yang berjumlah 6 orang dan satu penjaga gawang. Objek
dari permainan ini adalah melempar bola sampai masuk menjadi gol di gawang
lawan. Bolatangan dimainkan di lapangan sepanjang 40 meter dan lebar 20 meter.
Saat berlangsung permainan, pemein setiap tim adalah 6 orang dan satu penjaga
gawang dengan waktu main 2x30 menit untuk putra dan 2 x 20 menit untuk pitri,
berat bola tangan 425 – 475 gr, dan diameter bola tangan 5558 -60 cm.
Pinalti
Terjadi Karena Pelanggaran pertama seorang pemain mendapat peringatan dari
wasit dengan melayangkan kartu kuning Pelanggaran kedua sebuah penangguhan
waktu selama 2 menit yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah
tim bermain tanpa satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya
setelah selesai waktu penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
Jalannya
Permainan pemain terdiri dari 2 tim masing-masing terdiri 7 orang, 6 sebagai
pemain 1 sebagai penjaga gawang. Dimulai di tengah lapangan untuk jumpball,
cara melempar bola dengan passing, dribbling dengan 3 langkah, cara memasukkan
bola dengan Shooting dari garis luar setengah lingkaran depan gawang.
2.) Peraturan
a. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:
• Panjang lapangan : 40 meter
• Lebar lapangan : 20 meter
• Garis pembatas lapangan : 5 cm
a. Lapangan
Lapangan berbentuk empat persegi panjang berukuran:
• Panjang lapangan : 40 meter
• Lebar lapangan : 20 meter
• Garis pembatas lapangan : 5 cm
b. Gawang
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang adalah sebagai berikut:
• Tinggi gawang: 2 meter
• Lebar gawang : 3 meter
Tiang gawang harus berbentu persegi panjang dengan ukuran 8x8 cm, sedangkan ukuran gawang adalah sebagai berikut:
• Tinggi gawang: 2 meter
• Lebar gawang : 3 meter
c. Daerah gawang
Daerah gawang dibuat garis panjangnya 3 meter, pada jarak 6 meter (akhir) dan ujungnya dihubungkan dengan garis gawang, dengan membentuk seperempat lingkaran dengan jari-jari 6 meter diukur dari tiang gawang.
d. Garis lempar bebas
Garis lempar bebas dibuat dengan panjang 3 meter, dibuat pada jarak 9 meter dari garis gawang, dan ujungnya dihubungkan pada garis gawang membentuk seperempat lingkaran, berjari-jari 9 meter diukur dari tiang gawang
e. Garis tembakan hukuman
Garis tembakan hukuman atau garis pinalty sejauh 7 meter dari garis gawang dan panjangya 1 meter sejajar dengan garis gawang.
f. Bola
Bentuk bola harus berbentuk bulat berwarna tunggal (satu warna), bagian luarnya terbuat dari kulit atau dari karet atau bahan sintetis lainnya. Bola berukuran:
• Untuk putra : berat bola: 425 – 475 gram
Diameter : 58 – 60 cm.
• Untuk putri : berat bola: 325 – 400 gram.
Diameter : 54 – 56 cm.
g. Lama permainan
Lama permainan dibagi menjadi 2 babak yaitu:
• Untuk putra : 2x30 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
• Untuk putri : 2x 25 menit dengan waktu istirahat 10 menit.
h. Wasit
Pertandingan bola tangan dipimpin oleh 2 orang wasit, kedua wasit mempunyai wewenang yang sama dibantu oleh pencacat waktu.
C. Pemain
Setiap
tim terdiri dari 12 pemain, namun hanya 7 pemain yang ada di lapangan termasuk
seorang penjaga gawang. Selebihnya adalah pemain pengganti selama permainan
berlangsung. Mereka masuk dan meninggalkan lapangan permainan dari daerah
pergantian pemain.
Berikut adalah posisi
dari masing-masing pemain:
1. Attacking Positions
2. Defending positions.
3. LW - Left Wing OD -
Outside defender
4. LB - Left Back HD -
Half Defender
5. CB - Center Backor
playmaker FD - forward Defender
6. RB - right Bacck GK
- goal keeper
7. RW - right Wing
8. PV – pivot
3. Teknik dasar permainan bola tangan
a. Teknik melempar bola
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)
a. Teknik melempar bola
1). Cara melempar bola dapat dilakukan dengan dua tangan dan tergantung pada variasi yang digunakan:
a) Lemparan dari atas kepala (over head pass)

b) Lemparan dada (over chest pass)
c) Lemparan dari bawah lengan (over underhand pass)
2). Cara melempar bola dengan satu tangan paling sering dilakukan karena lemparan ini secara relative sangat mudah, cepat dan terarah. Macam-macam lemparan satu tangan adalah:
a) Lemparan dari atas bahu (javelin pass)
b) Lemparan dari samping badan (side pass)
c) Lemparan dari belakang badan ( reverse pass)
b) Teknik menggiring bola (dribbling)
Latihan dribbling harus dilakukan secara sistematis, maksudnya diawali dengan gerakan yang lambat ke gerakan yang lebih cepat atau dari yangmudah, kemudian setelah gerakan tersebut sedah dikuasai gerakan ditambah dengan gerakan-gerakan yang lebih sulit. Suatu bentuk sistematika dribbling antara lain:
1). Drible harus dengan satu tangan.
2). Drible harus dengan berganti-ganti tangan yang memenatulkan bola.
3). Drible zig-zag.
4). Drible – vivot – drible zig-zag.
5). Bodweaving – drible zig-zag.
b. Cara
melakukan gerakan drible:
1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.
2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.
3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
c. Teknik menembak bola
1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)
Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga gawang.
1). Bola dipantulkan dengan satu tangan.
2). Bola dipantulkan kira-kira 1meter di depan pemain yang sedang bergerak atau berlari kedepan.
3). Memantulkan bola dengan cara melecutkan pergelangan tangan yang terakhir menyentuh ujung-ujung jari tangan.
c. Teknik menembak bola
1). Menembak bola dengan sikap berdiri (the standing throw shot)
Tembakan ini sangat sederhana dan kemungkinan berhasilnya sangat kecil, karena lemparan ini memberikan kesempatan lawannya untuk mempertahankan gawangnya. Pada waktu menembak dianjurkan untuk menembak ke bawah atas panggul dan memantulkan bola didepan gawang agar sulit ditangkap penjaga gawang.
2). Menembak
saat bola keatas (the jump shot)
Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan.
Sebelum menembak, penembak bola melakukan gerakan melompat keatas dengan maksud menembakkan bola melewati ats kepala atau lengan lawan. Penembak mendaratkan kakinya disekitar dimana ia menumpuh atau melompat pada awal gerakan.
3). Menembak
saat meloncat ke depan (the dive shot)
Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.
4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)
Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.
5). Menembak dari samping badan (the side throw)
Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya
6). Menembak saat melayang (the flying shot)
Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah terakhir.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
d. Teknik menangkap bola
Nangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:
1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi badan agak condong ke depan.
4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.
Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan dua tangan dari didepan
2). Tangkapan dua tangan dari atas
4. Taktik dalam permainan
e. Pola Pertahamnan
• Pertahanan man to man : pertahanan ini dilakukan bila lawan menguasai bola, dan pemain bertahan segera menjaga dengan ketat pemain penyerang yang memasuki daerahnya dengan cara satu lawan satu.
• Pertahanan zone defence (pertahanan daerah): setiap pemain bertahan bertanggung jawab menjaga daerah pertahanan masing-masing yang telah dibagi.
Pola penyerangan
• Pola pertahanan man to man, maka untuk penyerang mnenggunakan pola blocking dan screeving.
• Pola pertahanan daerah, maka penyerang menggunakan pola serangan dengan membentuk
formasi 4-2, 3-3 atau 3-2-1.
• Serangan balik cepat (conter attack).
Menolakkan kaki didepan garis gawang kemudian meluncurkan badannya kedepan arah gawang lawang sehingga seluruh badannya melayang diudara. Bola dipegang dengan satu tangan diatas bahu, bola dilepaskan pada saat mencapai titik tertinggi dari hasil lompatan ke depan.
4). Menembak sambil menjatuhkan diri (the fatal shot)
Bola dipegang dengan satu tangan lalu badan dicondongkan kedepan atau kesamping dan dilanjutkan dengan gerakan melepaskan tembakan. Setelah bola lepas dari lengan, penembak mendaratkan badannya dilanjutkan dengan gerakan menggulingkan badan.
5). Menembak dari samping badan (the side throw)
Menembak dari samping diakhiri dengan gerakan pura-pura untuk memperdaya lawan sehingga bergerak kearah yang salah dan membuka ruang yang keras untuk dapat menembakkan bola. Cara ini dilakukan apabila terhalang oleh lawan sehingga tidak dapat bekerjasama dengan temannya
6). Menembak saat melayang (the flying shot)
Aspek penting yang diperhatikan ialah irama langkah. Pemain harus dapat menangkap dan menguasai bola dengan baik dan kemudian melakukan awalan tiga langkah yang diizinkan sebelum melompat pada waktu langkah terakhir.
Pada waktu melakukan lompatan, pemain harus dapat mengkonsentrasikan diri untuk melompat cukup jauh ke depan dan juga melepas bola. Menembak dengan cara ini, memberi keuntungan bagi penembak yaitu memperpendek jarak lemparan dan juga daya tembaknya akan lebih bertenaga atau lebih keras. Dalam melakukan flying shot ini, harus diperhatikan 3 unsur pokok yaitu: awalan (irama langkah), ketinggian lompatan, dan jarak.
d. Teknik menangkap bola
Nangkap bola umumnya menggunakan dua tangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola adalah, sebagai berikut:
1). Posisi menghadap kearah sasaran atau bola.
2). Posisi kedua tangan dijulurkan lurus ke depan.
3). Posisi badan agak condong ke depan.
4). Posisi kaki agak sedikit dibuka.
Macam-macam jenis tangkapan dalam bola tangan:
1). Tangkapan dua tangan dari didepan
2). Tangkapan dua tangan dari atas
4. Taktik dalam permainan
e. Pola Pertahamnan
• Pertahanan man to man : pertahanan ini dilakukan bila lawan menguasai bola, dan pemain bertahan segera menjaga dengan ketat pemain penyerang yang memasuki daerahnya dengan cara satu lawan satu.
• Pertahanan zone defence (pertahanan daerah): setiap pemain bertahan bertanggung jawab menjaga daerah pertahanan masing-masing yang telah dibagi.
Pola penyerangan
• Pola pertahanan man to man, maka untuk penyerang mnenggunakan pola blocking dan screeving.
• Pola pertahanan daerah, maka penyerang menggunakan pola serangan dengan membentuk
formasi 4-2, 3-3 atau 3-2-1.
• Serangan balik cepat (conter attack).
PERWASITAN BOLA TANGAN
A. Peraturan
Permainan Bola Tangan
1. Tiap regu terdiri dari 12 pemain
2. Dalam suatu pertandingan setiap regunya paling
sedikit harus ada 8 orang pemain sampai akhir waktu bermain, jumlah ini dapat
ditambah sampai dengan 11 pemain. Jadi banyaknyapemain suatu ragu dalam
pertandingan menjadi kurang dari 8, maka permainan diteruskan.
Wasit dapat mengakhiri pertandingan apabila salah satu regu tidak memenuhi
jumlah pemain.
3. Permainan bola tangan dimainkan oleh regu
masing-masing regu terdiri dari 7 pemain yang berada dilapangan.
4. Mengganti pemain –pemain yang luka diwaktu
pertandingan berjalan dapat dilakukan untuk menjaga gawang dan satu pemain
lapangan. Keputusan hal ini hanya terletak pada wasit (lemparan bebas).
5. Setiap pemain yang memasuki dan meninggalkan
lapangan permainan diwaktu permainan berjalan harus seizin wasit. (lemparan
bebas) lemparan bebas ini dijalankan pada tempat dimana pemain itu dengan aktif
mencampuri permainan, atau ditempat yang ditinggalkannya. Seorang pemain yang
meninggalkan lapangan permainan dengan kelakuan tidak sportif, tidak
diperkenankan kembali bermain untuk sisa waktu permainan.
6. Para pemain lapangan suatu regu harus berpakaian
seragam, penjaga gawang harus dapat membedakan dirinya dengan jelas dari
pemain-pemain lainnya.
Sebaiknya jika pemain-pemain pada punggungnya bernomor 1-11 dengan penjaga
gawang diberi no 1. Nomor harus kira-kira 20 cm tingginya dan terlihat jelas
pada pakaian. Setiap pemain harus bersepatu dan berseragam serta bernomor
punggung/ dada. Pemain dilarang memakai sepatu spikes, sepatu dop yang tajam,
sepatu dengan kait, gelang tangan, arloji tangan, cincin, dan kacamata tidak
bermontur.
Wasit harus memeriksa satu dan lainnya sebelum permainan di mulai. Segala
sesuatu yang tidak menurut peraturan harus deperbaiki karena para pemain nanti
tidak diijinkan untuk ikit dalam permainan.
B. Waktu
Dan Permainan Bola Tangan
1. Sebelum permaianan dimulai wasit
mengadakan undian. Regu yang menang dapat memilh gawang atau lemparan
permulaaan.
2. Lemparan permulaan harus diadakan
dititik tengah lapangan permaianan dalam 3 detik sesudahnya tanda permulaan
diberikan aba-aba (lemparan bebas)
3. Lemparan permulaan tak dapat dengan
langsung menjadi satu angka (gol) lemparan penjaga gawang
4. Permainan yang melakukan lemparan
permulaan boleh menyentuh bola lagi, sesuah bola ini disentuh oleh pemain
lainnya (lemparan bebas)
5. Pada lemparan bebas semua
pemain-pemain harus tinggal ditempatnya masing-masing (lemparan bebas). Pemain
regu lawan tidak diperkenankan maelalui lingkaran sebelum lelparan permulaan
dilakukan.
6. Lama waktu permainan :
Waktu permainan untuk kelompok putra adalah 2x30 menit dengan istirahat 10
menit atau 2x30 menit tanpa istirahat. Waktu permainan untuk kelompok putri
adalah 2x20 menit dengan istirahat 10 menit, atau 2x20 menit tanpa istirahat.
Apabila terjaadi perpanjangan waktu yang diakibatkan kedudukan akhir terjadi
gol sama (seri), maka setelah istirahat 6 menit diberi perpanjangan waktu untuk
kelompok putra 2x20 menit tanpa istirahat dan untuk kelompok putri 2x15 menit
tanpa istirahat.
7. Sesudah waktu istirahat maka
dilakukan pertukaran tempat/gawang dan dilakukan lemparan permulaan dari titik
tengah lapangan permainan.
8. Waktu yang hilang karena penghentian
permainan harus ditambah ½ waktu permainan yang bersangkutan (time
added), lama waktu tambahan ditentukan oleh kebijaksanaan wasit atau dewan
wasit.
9. Jika sebelum istirahat atau sebelum
permainan berakhir, diadakan lemparan bebas atau hukuman dan wasit telah
memberikan tanda untuk melakukan lemparan itu, maka hasil lemparan itu harus
ditunggu meskipun waktu permainan itu lewat.
10. Jika suatu permainan diakhiri sebelum waktunya dan
pemain-pemain belum meninggalkan lapangan, maka wasit harus menyuruh bermain
lagi dengan suatu tanda peluit. Dalam hal ini permainan dimulai dengan lemparan
wasit pada titik tengah lapangan permainan. Jika babak pertama diakhiri sebelum
waktunya dan pemain-pemain telah meninggalkan lapangan, maka oleh wasit waktu
yang ditetapkan harus dugunakan sebagai istirahat kemudian regu-regu mulai
bermain dibagian tempat seperti pada permulaan pertandingan.
Dengan lemparan wasit seperti diatas tadi, permainan dimulai dan jika waktu
kekurangan bermaindalam babak pertama itu lewat,maka permainan itu
dihentikan/regu bertukar gawangdan dengan tidak istirahatbabak kedua dimulai
dengan biasa.
11. Jika karena permainan berakhir dengan keadaan yang
sama harus dilangsungkan sampai ada keputusan, maka sesudah istirahat 5 menit
dan mengadakan undian baru, diadakan tambahan permainan 2x20 menit dengan
dilakukan pertukaran tempat permainan. Tambahan-tambahan adalah 2x5 menit. Jika
sudah kedua tambahan waktu belum ada juga tercapai ketentuan, maka pertandingan
diadakan lagi pada hari yang ditentukan.
C. Tugas
Dan Daerah Kieper
Kiper boleh membawa lari bola di dalam daerah kiper. Kiper juga boleh
keluar dari daerah kipernya, tetapi kehilangan haknya sebagai kiper. Kiper juga
boleh menahan bola dengan semua bagian badan dan kiper boleh menendang bola
sebelum disentuh.
Daerah Kiper
a. Hanya untuk kiper, pemain lain
tidak boleh masuk.
b. Pemain penyerang boleh menembak
sambil melayang diatas daerah kiper, tetapi bola sudah harus dilepas sebelum
kaki mendarat.
c. Bola yang berada di daerah
kiper menjadi kekuasaan kiper.
D. Pelanggaran-pelanggaran
a. Membawa bola lebih dari tiga
langkah
b. Memegang bola lebih dari tiga detik
c. Melempar bola keatas, kemudian
ditangkap lagi sebelum bola menyentuh pemain lawan.
d. Menyentuh bola dengan tungkai bawah
e. Dengan sengaja melempar bola
dengan lawan
f. Memasuki daerah kiper
g. Memukul, menarik, mendorong,
menjatuhkan lawan
h. Dan segala tindakan menurut
wasit yang merugikan
Penalti terjadi karena pelanggaran pertama seorang
pemain mendapat peringatan dari wasit dengan melayangkan kartu kuning
Pelanggran kedua sebuah penangguhan waktu selama 2 menit
yang akan diberikan kepada pemain. Selama waktu itu sebuah tim bermain tanpa
satu pemain. Pemain memungkinkan kembali bermain hanya setelah selesai waktu
penangguhan dan masuk ke dalam daerah pergantian pemain.
bagus buat referensi tugas sekolah nih, terimakasih :)
BalasHapusMakasih Tika.....makasih. Anak anak PPl yang sedang menyusun skripsi sangat terbantu.
BalasHapus@anonim : makasih,,,
BalasHapus@masprie : iya sama2.., terimaksih semoga lancar skripsiq,hehe
BalasHapusbagus mb tik
BalasHapusshiips...
BalasHapus